Ketahanan Pangan menurut UU No.18 Tahun 2012 Tentang Pangan adalah "kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan"
Pada poin ke-8 dalam Resolusi Pemasyarakatan tahun 2020 mencantumkan ketahanan pangan, maka untuk mensukseskan resolusi Pemasyarakatam tersebut Lapas Sleman menggalakkan Kembali kegiatan Kampung Asimilasi.
Hari Rabu (22/07/2020) Dilahan asimilasi Lapas Sleman tampak sayur bayam yang sering kita temui sehari-hari memiliki banyak manfaat yang dipercaya mampu mencegah berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, kulit, hingga diabetes. Sayur bayam mengandung vitamin (A, B, C, K) dan mineral-mineral utama seperti niasin, thiamin, fosfor, ribloflavin, natrium, kalium, magnesium, zat besi, asam folat, kalsium, potasium, dan sodium. Selain bayam, kampung asimilasi Lapas Sleman juga menanam sayur kangkung. Sayuran kangkung sangat mudah untuk dibudidayakan dan menyehatkan tubuh. Zat gizi yang terkandung dalam sayur kangkung yaitu zat besi, protein, vitamin C, vitamin A, lemak, karbohidrat, kalsium, dan vitamin B1. Manfaat kangkung bagi tubuh yaitu menjadi obat saat susah tidur (insomnia), mencegah penyakit sariawan, mengurangi kolesterol, mencegah penyakit kuning pada tubuh, mencegah anemia, mengatasi sembelit, dan mencegah diabetes. Untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat kampung asimilasi Lapas Sleman juga menanam singkong. Beberapa nutrisi yang terkandung dalam singkong yaitu karbohidrat, protein, serat, mineral, vitamin C, vitamin A, dan air. Manfaat singkong bagi kesehatan yaitu menambah energi, merupakan sumber serat, memiliki kandungan antioksidan yang baik. Bentuk Ketahanan Pangan dari Lapas Kelas IIB Sleman untuk membantu warga sekitar dalam memenuhi kebutuhan pangan.