Sleman, 23 April 2025 - Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung modernisasi sistem peradilan pidana terpadu berbasis teknologi informasi, Lapas Sleman mengikuti kegiatan sosialisasi dan implementasi aplikasi e-Berpadu (Elektronik Berkas Pidana Terpadu). Kegiatan ini merupakan inisiatif Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk mendorong terciptanya sistem peradilan yang lebih cepat, transparan, dan efisien, serta bagian dari upaya percepatan reformasi birokrasi di sektor penegakan hukum.

Sosialisasi ini diikuti oleh jajaran petugas Lapas Sleman bersama aparat penegak hukum lainnya seperti kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibekali dengan pemahaman teknis mengenai alur dan penggunaan aplikasi e-Berpadu, yang mencakup proses pengiriman berkas perkara pidana, permohonan izin besuk tahanan, hingga pelimpahan perkara antar instansi. Pemanfaatan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan integrasi dalam proses administrasi peradilan.

Dengan menjunjung nilai prabaji (praktik baik dan terpuji), Lapas Sleman menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari ekosistem peradilan yang adil, modern, dan efisien. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam agenda reformasi sistem hukum nasional dan digitalisasi tata kelola pemerintahan menuju pelayanan publik yang profesional dan akuntabel.

Sleman, 23 April 2025 - Lapas Sleman kembali menyelenggarakan kegiatan rehabilitasi pemasyarakatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman. Program ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Lapas Sleman dalam mendukung proses pemulihan dan reintegrasi sosial warga binaan yang memiliki riwayat penyalahgunaan narkotika.

Berbeda dari pelaksanaan sebelumnya, program rehabilitasi kali ini mengedepankan pendekatan yang lebih mendalam melalui metode analisis SWOT dan decisional balance. Melalui analisis SWOT, warga binaan diajak untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam proses rehabilitasi mereka. Sementara itu, metode decisional balance membantu peserta mengevaluasi secara objektif dampak positif dan negatif dari setiap keputusan yang mereka ambil, terutama terkait dengan perubahan gaya hidup menuju hidup bebas narkoba.

Melalui kegiatan ini, Lapas Sleman menegaskan komitmennya dalam menghadirkan prabaji (praktik baik dan terpuji) dalam sistem pemasyarakatan. Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam aspek pemberdayaan manusia dan peningkatan kualitas hidup warga binaan, sebagai bagian dari transformasi pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan berorientasi pada pemulihan.

Sleman, 22 April 2025 - Grup musik binaan Lapas Sleman, Jeruji Band, berhasil mencuri perhatian publik dalam ajang Indonesia Prison Art Festival (IPPAFEST) 2025 yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Penampilan mereka disambut meriah oleh penonton dengan tepuk tangan dan sorakan yang tak henti-henti, menciptakan atmosfer penuh semangat dan kebersamaan. Dentuman musik serta energi panggung Jeruji Band sukses menyulut antusiasme penonton yang larut dalam kegembiraan.

Tak sedikit penonton yang ikut berjoget dan bernyanyi bersama, menunjukkan bahwa karya seni dari balik tembok pemasyarakatan mampu menembus sekat dan menyatukan hati banyak orang. Penampilan ini menjadi bukti bahwa warga binaan memiliki potensi besar yang dapat diasah melalui pembinaan yang tepat, termasuk melalui seni dan musik sebagai sarana ekspresi dan pembentukan karakter.

Keikutsertaan Jeruji Band dalam IPPAFEST 2025 merupakan bagian dari komitmen Lapas Sleman dalam menjalankan prabaji (praktik baik dan terpuji), khususnya dalam bidang pengembangan kepribadian dan kemandirian warga binaan. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang menempatkan pembangunan manusia sebagai prioritas utama dalam mewujudkan bangsa yang unggul, berdaya, dan berbudaya.

Sleman, 22 April 2025 - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sinergi lintas instansi melalui kolaborasi dengan Puskesmas Mlati 2. Kolaborasi ini terwujud dalam bentuk penyerahan bantuan material berupa atap seng dan asbes, yang akan digunakan dalam pembangunan fasilitas pengolahan sampah di lingkungan Lapas. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung pengelolaan limbah secara lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan.

Bantuan ini tidak hanya bersifat material, tetapi juga menjadi simbol kuat kerja sama antarinstansi pemerintah dalam mendukung program prioritas pembangunan nasional, khususnya di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Lapas Sleman menyambut baik sinergi ini sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan lingkungan lapas yang bersih, sehat, dan berdaya guna.

Pembangunan fasilitas ini menjadi bagian dari implementasi prabaji (praktik baik dan terpuji) di lingkungan pemasyarakatan, serta selaras dengan semangat Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang menekankan pentingnya tata kelola lingkungan hidup yang berwawasan masa depan. Kolaborasi seperti ini diharapkan terus berlanjut untuk menciptakan pemasyarakatan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pembinaan yang holistik.

Sleman, 21 April 2025 - Warga Binaan Pemasyarakatan Kristiani di Lapas Sleman mengikuti ibadah Paskah secara daring yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan diikuti oleh seluruh unit pelaksana teknis pemasyarakatan di Indonesia. Ibadah berlangsung khidmat dan tertib di Gereja Imanuel Lapas Sleman, sebagai bagian dari program pembinaan kepribadian berbasis keagamaan bagi warga binaan.

Kegiatan ibadah ini menghadirkan Pendeta Philip Mantofa sebagai pembicara rohani yang membawakan khotbah dengan tema "Kebangkitan Tuhan Yesus". Dalam pesannya, Pendeta Philip mengajak seluruh peserta untuk merenungkan makna kebangkitan Kristus sebagai sumber pengharapan, kekuatan, dan pemulihan hidup, terutama bagi mereka yang tengah menjalani masa pembinaan di dalam lapas.

Ibadah Paskah ini merupakan bagian dari praktik baik dan terpuji (prabaji) yang diterapkan oleh Lapas Sleman dalam pembinaan spiritual warga binaan. Pelaksanaan kegiatan ini juga sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam membentuk kehidupan beragama yang harmonis serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, berakhlak mulia, dan berkepribadian kuat.