Kamis (1/10), Demi menjaga produktivitas Pembinaan Kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, Kepala Lapas, Kusnan selalu lakukan monitoring ke lahan Asimilasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman untuk meninjau kegiatan budidaya pertanian dan perikanan yang merupakan program unggulan Lapas Kelas IIB Sleman sebagai Pusat Asimilasi dan Sarana Edukasi khususnya bagi WBP sebelum kembali ke masyarakat.
Adapun Tanaman budidaya yang dibudidayakan meliputi : kangkung, bayam, brokoli, selada, cabai, kacang panjang, jagung, kedelai edammame, terong dan ketela pohon serta pepaya california. Dengan menerapkan sistem pertanian organik secara hidroponik dan sistem pertanian konvensional dalam media tanah. Untuk kegiatan budidaya perikanan lele, dengan menerapkan sistem kolam terpal. Dan pengembangan program kegiatan terbaru adalah budidaya Maggot; yakni sejenis larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Maggot berpeluang cukup besar untuk dijadikan sebagai bahan baku alternatif pakan berprotein tinggi bagi pertumbuhan ikan, selain biayanya relatif murah.
Dalam suatu kesempatan, Kalapas Kusnan sambil menyapa WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) yang sedang melakukan kegiatan di lokasi tersebut, beliau membahas mengenai perlunya siklus baik kegiatan pertanian, perikanan dan budidaya magot secara berkesinambungan. Diharapkan akan menjaga produktivitas kegiatan asimilasi secara keseluruhan. Selalu jaga kesehatan apalagi di tengah masa pandemi covid, sebelum berangkat diutamakan sarapan terlebih dahulu, minum vitamin yg mendukung, jaga kebersihan, rajin mencuci pakaian serta selalu menjaga imun tubuh." Ujarnya.
Di akhir pengarahannya, Kalapas memberikan pesan :”Mari berikan yg terbaik bagi Lapas Sleman kepada masyarakat. Bekerja dengan ikhlas dengan hati. Jika ada permasalahan segera dikoordinasikan. Tata rapi dan bersih lahan asimilasi ini." ungkapnya menutup arahan dan memberikan sedikit bantuan motivasi juga untuk petugas pembimbing kegiatan kerja.