Selama kurang lebih 20 hari, pelatihan kemandirian berbasis kompetensi bidang meubelair dan batik yang melibatkan 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sleman; telah resmi ditutup Rabu (19/11). Selama 100 jam mengikuti pelatihan, para WBP dibekali berbagai macam keterampilan (life skill) berupa pembuatan meja, kursi, rak pot, rak piring minimalis dll. Dalam pelatihan meubelair ini, peserta mendapat materi cara pemilihan bahan baku, penghalusan kayu, pengecatan, hingga proses finishing. Mereka juga diberi standar prosedur kerja yang aman dalam pengoperasian mesin-mesin kerja agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi kecelakaan kerja. Sedangkan untuk Kerajinan Batik, kita mengangkat konsep kerajinan Batik shibori, yang menawarkan keunikan pola motif sebagai daya tarik utamanya. Pasalnya, motif batik ini dijamin tak akan sama persis karena tercipta dari ketelatenan pola lipatan dalam proses pembuatannya. Pelatihan ini merupakan buah hasil kerjasama dengan Lembaga Keterampilan Pelatihan IPTTI – Yogyakarta. Ditengah masa pandemi dan era new-normal ini serta guna upaya pencegahan terhadap penularan COVID-19, pelatihan ini tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya.
Diharapkan, setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan para WBP ini nantinya mempunyai keahlian dan keterampilan yang bisa diterapkan di masyarakat. Meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM) yang berkualitas; Insan mandiri dan tenaga kerja bersertifikasi tentunya serta mampu bersaing ke pasaran global yang penuh dengan tantangan dan persaingan; dimana sangat membutuhkan tingkat produktivitas yang tinggi, pengetahuan yang luas serta profesionalisme.
