SLEMAN - Suatu kebanggaan apabila produk hasil karya seni dapat dipamerkan kepada orang lain sehingga banyak orang menjadi tahu produk yang dipamerkan. Pada kesempatan kali ini, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman bersama 2 UPT Pemasyarakatan lain di Wilayah Kanwil Kemenkumham DIY (Yakni Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta dan Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta) ikut berpartisipasi dalam ajang Pameran dan Talk Show Hak Cipta I Bidang Seni Rupa; yang diselenggarakan di Jogja City Mall (JCM) Yogyakarta.
Dalam hal ini Lapas Kelas IIB Sleman memamerkan produk unggulannya yaitu Kentongan Ukir yang mengangkat tema berbagai tokoh perwayangan terkenal didalam motif ukirannya. Kentongan Ukir tersebut murni hasil dari tangan dingin kreatif Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dibina dan dilatih pada Sub Seksi Bimbingan Kerja Lapas Sleman dibawah Bimbingan langsung Bapak Hari Purwanto.
Selain Kentongan Ukir Hasil Karya WBP Lapas Sleman Kanwil Kemenkumham DIY yang tidak kalah menarik adalah kerajinan kulit berupa tas, dompet, pouce dan ikat pinggang.
Berlangsung selama 2 hari, Kegiatan Pameran ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tahun 2022. Sebagai Pihak Penyelenggara dari Divisi Pelayanan Hukum (Yankum) menggandeng Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini.
Disisi lain, Produk dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman Kanwil Kemenkumham DIY berhasil terjual sebanyak 3 unit Kentongan Ukir. Bukan tanpa alasan, Kentongan Ukir yang dipamerkan memiliki banyak sekali jenis ukirannya mulai dari ukiran Setyaki, Baladewa, Semar, dan Gatotkaca sehingga menimbulkan minat tinggi pada pembelinya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY (Imam Jauhari) juga berkesempatan meninjau berlangsungnya kegiatan ini. Tidak luput dari pandangannya, Beliau menghampiri stand Lapas Sleman Kanwil Kemenkumham DIY yang memamerkan produk kentongannya. Beliau juga sangat mengapresiasi produk dari Lapas Sleman ini.
“Saya sangat mengapresiasi kentongan ukir Lapas Sleman yang sebagai bentuk seni rupa yang diajarkan kepada warga binaan”. Ucap Kakanwil.
( HUMAS LAPAS SLEMAN )
