Sleman, 05 Maret 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Raya Keagamaan umat Katolik, Lapas Sleman menggelar ibadah Rabu Abu di Gereja Immanuel Lapas Sleman. Kegiatan ini menjadi momen refleksi spiritual bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam memahami makna tobat, pengampunan, dan pembaruan diri. Dengan penuh khidmat, para warga binaan mengikuti seluruh rangkaian ibadah, mulai dari doa, pembacaan firman, hingga prosesi penandaan abu di dahi, yang melambangkan kesadaran akan kefanaan manusia dan ajakan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Lebih dari sekadar perayaan keagamaan, ibadah Rabu Abu menjadi ruang bagi warga binaan untuk merenung, memperbaiki diri, dan membangun harapan baru. Kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki masa depan merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati. Lapas Sleman berkomitmen untuk terus menjamin kebebasan beribadah bagi seluruh warga binaan, sebagai bagian dari upaya pemenuhan hak dasar mereka selama menjalani masa pembinaan.
Kegiatan ini mencerminkan nilai Prabaji (Praktik Baik dan Terpuji), sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yang menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadaban, harmonis, dan berlandaskan nilai-nilai kebangsaan. Dengan adanya dukungan terhadap kebebasan beribadah, diharapkan warga binaan dapat lebih termotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah kembali ke masyarakat.