Sleman, 28 Februari 2025 – Lapas Sleman menyelenggarakan shalat tarawih perdana di Masjid As-Syifaa dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga binaan serta petugas Lapas Sleman dengan penuh kekhidmatan. Suasana religius terasa kental sepanjang ibadah berlangsung, menjadi momen penting bagi warga binaan untuk meningkatkan ketakwaan dan memperkuat nilai-nilai spiritual selama menjalani pembinaan.
Bertindak sebagai khatib dan penceramah, Sri Mulyadi menyampaikan tausiyah tentang pentingnya menjalankan ibadah dengan keikhlasan serta menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum perbaikan diri. Dalam ceramahnya, ia juga mengingatkan pentingnya kebersamaan, saling memaafkan, dan memperbanyak amal kebaikan selama bulan suci ini. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat religius dan kebersamaan dapat terus terjaga hingga akhir Ramadhan.
Kegiatan ini mencerminkan nilai Prabaji (Praktik Baik dan Terpuji), selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, berakhlak mulia, serta memperkuat nilai-nilai religius dan kemanusiaan. Lapas Sleman berkomitmen untuk terus memberikan pembinaan spiritual yang berkualitas bagi warga binaan sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial mereka.
VOKASI LAUNDRY
Di Lapas Sleman, program vokasi laundry memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mempelajari keterampilan praktis dalam mencuci, merawat, dan menyetrika pakaian dengan cara yang efisien dan profesional. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teknik laundry, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan manajerial, seperti pengelolaan waktu dan peralatan, yang sangat berguna untuk kehidupan mereka setelah masa penahanan.
Layanan laundry yang dijalankan oleh warga binaan memungkinkan mereka untuk memperoleh penghasilan, yang sekaligus membangun rasa tanggung jawab dan kemandirian. Program vokasi ini juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki kualitas hidup dan menumbuhkan rasa percaya diri, sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan kehidupan di luar penjara. Dengan keterampilan yang mereka dapatkan, warga binaan memiliki peluang yang lebih besar untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik setelah bebas.